Kamis, 03 November 2011

shalat sunnah idul adha

shalat idul ad
Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas adab-adab dan hukum-hukum tentang hari raya idul adha:

1. Takbir 
Disyari’atkan bertakbir sejak terbit fajar pada hari Arafah hingga waktu Ashar hari tasyrik terakhir, yaitu pada tanggal tinggal belas Dzul Hijjah . Allah ta’ala berfirman:Dan berzikirlah (dengan menyebut) dalam beberapa hari yang terbilang (Al Baqarah 203)

Caranya dengan membaca: Allahu Akbar Allahu Akbar Laa Ilahaillallahu Allahu Akbar Allahu Akbar wa lillahilhamd
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan bagi-Nya segala pujian"

Disunnahkan mengeraskan suaranya bagi orang laki di masjid-masjid, pasar-pasar dan rumah-rumah setelah melaksanakan shalat, sebagai pernyataan atas pengagungan kepada Allah, beribadah kepada-Nya dan mensyukuri-Nya.

2. Menyembelih binatang korban. Hal tersebut dilakukan setelah selesai shalat Id, berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam (yang artinya): Siapa yang menyembelih sebelum shalatmaka hendaklah dia menggantinya dengan hewan kurban yang lain, dan siapa yang belum menyembelih, maka hendaklah dia menyembelih (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Waktu menyembelih kurban adalah empat hari, hari raya dan tiga hari tasyrik, sebagaimana terdapat dalam hadits shahih dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam beliau bersabda (yang artinya): Semua hari tasyrik adalah (waktu) menyembelih(Lihat Silsilah Shahihah no. 2476)

3. Mandi dan mengenakan wewangian
Hal ini bagi orang laki dan memakai pakaian yang paling bagus tanpa berlebih-lebihan, tanpa isbal (menjulurkan pakaiannya hingga melebihi mata kaki), tidak mencukur janggut karena hal tersebut haram hukumnya. Sedang-kan wanita disyari’atkan baginya keluar menuju tempat shalat Id tanpa tabarruj, tanpa memakai wewangian dan hendak-lah seorang muslimah berhati-hati berang-kat dalam rangka ta’at kepada Allah dan shalat sedang dia melakukan maksiat kepada-Nya dengan tabarruj, membuka aurat dan memakai wewangian di hadapan orang laki.

4. Makan daging korban
RasulullahShalallahu ‘alaihi wassalam tidak makan daging korban sebelum pulang darishalat Id, setelah itu baru dia memakannya.

5. Pergi ke tempat shalat Id
Berjalan kaki jika memungkin-kan dan disunnahkan shalat Id di lapangan terbuka, kecuali jika terdapat uzur seperti hujan misalnya, maka pada saat itu sebaiknya shalatdi masjid berdasarkan perbuatan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam.

6. Shalat bersama kaum muslimin dan mendengarkan khutbah. Adapun yang dikuatkan oleh para ulama seperti Syekh Islam Ibnu Taimiyah bahwashalat Id hukumnya wajib berdasarkan firman Allah ta’ala (yang artinya): Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berqurbanlah (Al Kautsar:2)
 
perbuatan tersebut tidak gugur kecuali dengan uzur syar’i. Adapun wanita tetap diperintahkan menghadiri shalat Id bersama kaum muslimin, bahkan sekalipun yang haid dan para budak dan bagi mereka yang haidh di jauhkan dari tempat shalat.

7. Menempuh jalan yang berbedaDisunnahkan untuk berangkat ke tempat shalat Id lewat satu jalan dan pulang lewat jalan yang lain berdasarkan perbuatan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam.

8. Ucapan selamat 
Tidak mengapa saling mengucapkan selamat seperti : Taqobalallahu Minna wa Minkum
"Semoga Allah menerima (amal) kita dan anda sekalian".

Akhi muslim…..
Ada beberapa hal yang patut kita hindari saat hari raya :
  1. Takbir secara berbarengan : Dengan satu suara atau mengikuti bersama-sama dibelakang seseorang yang bertakbir.
  2. Lalai pada hari Id. Yaitu dengan melakukan hal-hal yang diharamkan seperti mendengarkan lagu-lagu, menonton film, ikhtilath antar laki dan wanita yang bukan muhrim dan kemungkaran-kemungkaran lainnya.
  3. Mencabut rambut atau memotong kuku sebelum melaksanakan penyembelihan korban, karena ada larangan Nabi dalam masalah ini.
  4. Berlebih-lebihan atas sesuatu yang tidak perlu dan berfaedah berdasar-kan firman Allah ta’ala: Dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan (Al A’raf: 31)
Akhirulkalam …
Janganlah anda lupa wahai akhi muslim untuk selalu berupaya mendapatkan kebaikan seperti bersilatur-rahim, berkunjung kepada sanak saudaraBerikut ini akan dijelaskan secara ringkas adab-adab dan hukum-hukum tentang hari raya:

1. Takbir 
Disyari’atkan bertakbir sejak terbit fajar pada hari Arafah hingga waktu Ashar hari tasyrik terakhir, yaitu pada tanggal tinggal belas Dzul Hijjah . Allah ta’ala berfirman:Dan berzikirlah (dengan menyebut) dalam beberapa hari yang terbilang (Al Baqarah 203)

Caranya dengan membaca: Allahu Akbar Allahu Akbar Laa Ilahaillallahu Allahu Akbar Allahu Akbar wa lillahilhamd
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan bagi-Nya segala pujian"

Disunnahkan mengeraskan suaranya bagi orang laki di masjid-masjid, pasar-pasar dan rumah-rumah setelah melaksanakan shalat, sebagai pernyataan atas pengagungan kepada Allah, beribadah kepada-Nya dan mensyukuri-Nya.

2. Menyembelih binatang korban. Hal tersebut dilakukan setelah selesai shalat Id, berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam (yang artinya): Siapa yang menyembelih sebelum shalatmaka hendaklah dia menggantinya dengan hewan kurban yang lain, dan siapa yang belum menyembelih, maka hendaklah dia menyembelih (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Waktu menyembelih kurban adalah empat hari, hari raya dan tiga hari tasyrik, sebagaimana terdapat dalam hadits shahih dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam beliau bersabda (yang artinya): Semua hari tasyrik adalah (waktu) menyembelih(Lihat Silsilah Shahihah no. 2476)

3. Mandi dan mengenakan wewangian
Hal ini bagi orang laki dan memakai pakaian yang paling bagus tanpa berlebih-lebihan, tanpa isbal (menjulurkan pakaiannya hingga melebihi mata kaki), tidak mencukur janggut karena hal tersebut haram hukumnya. Sedang-kan wanita disyari’atkan baginya keluar menuju tempat shalat Id tanpa tabarruj, tanpa memakai wewangian dan hendak-lah seorang muslimah berhati-hati berang-kat dalam rangka ta’at kepada Allah dan shalat sedang dia melakukan maksiat kepada-Nya dengan tabarruj, membuka aurat dan memakai wewangian di hadapan orang laki.

4. Makan daging korban
RasulullahShalallahu ‘alaihi wassalam tidak makan daging korban sebelum pulang darishalat Id, setelah itu baru dia memakannya.

5. Pergi ke tempat shalat Id
Berjalan kaki jika memungkin-kan dan disunnahkan shalat Id di lapangan terbuka, kecuali jika terdapat uzur seperti hujan misalnya, maka pada saat itu sebaiknya shalatdi masjid berdasarkan perbuatan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam.

6. Shalat bersama kaum muslimin dan mendengarkan khutbah. Adapun yang dikuatkan oleh para ulama seperti Syekh Islam Ibnu Taimiyah bahwashalat Id hukumnya wajib berdasarkan firman Allah ta’ala (yang artinya): Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berqurbanlah (Al Kautsar:2)
 
perbuatan tersebut tidak gugur kecuali dengan uzur syar’i. Adapun wanita tetap diperintahkan menghadiri shalat Id bersama kaum muslimin, bahkan sekalipun yang haid dan para budak dan bagi mereka yang haidh di jauhkan dari tempat shalat.

7. Menempuh jalan yang berbedaDisunnahkan untuk berangkat ke tempat shalat Id lewat satu jalan dan pulang lewat jalan yang lain berdasarkan perbuatan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam.

8. Ucapan selamat 
Tidak mengapa saling mengucapkan selamat seperti : Taqobalallahu Minna wa Minkum
"Semoga Allah menerima (amal) kita dan anda sekalian".

Akhi muslim…..
Ada beberapa hal yang patut kita hindari saat hari raya :
  1. Takbir secara berbarengan : Dengan satu suara atau mengikuti bersama-sama dibelakang seseorang yang bertakbir.
  2. Lalai pada hari Id. Yaitu dengan melakukan hal-hal yang diharamkan seperti mendengarkan lagu-lagu, menonton film, ikhtilath antar laki dan wanita yang bukan muhrim dan kemungkaran-kemungkaran lainnya.
  3. Mencabut rambut atau memotong kuku sebelum melaksanakan penyembelihan korban, karena ada larangan Nabi dalam masalah ini.
  4. Berlebih-lebihan atas sesuatu yang tidak perlu dan berfaedah berdasar-kan firman Allah ta’ala: Dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan (Al A’raf: 31)
Akhirulkalam …
Janganlah anda lupa wahai akhi muslim untuk selalu berupaya mendapatkan kebaikan seperti bersilatur-rahim, berkunjung kepada sanak saudara, meninggalkan permusuhan, kedengkian serta mensucikan hati dan penuh kasih kepada fakir miskin serta anak yatim serta membantu mereka dan mendatangkan kegembiraan kepada mereka.

Kita mohon kepada Allah agar memberi kita taufiq-Nya atas apa yang Dia cintai dan ridhoi. 

Wa Sholallahu ‘Alaihi Wa Sallam ‘Ala Nabiyyina Muhammad Wa ‘Ala Alihi Wa Shohbihi Wa Sallam
 , meninggalkan permusuhan, kedengkian serta mensucikan hati dan penuh kasih kepada fakir miskin serta anak yatim serta membantu mereka dan mendatangkan kegembiraan kepada mereka.

Kita mohon kepada Allah agar memberi kita taufiq-Nya atas apa yang Dia cintai dan ridhoi. 

Wa Sholallahu ‘Alaihi Wa Sallam ‘Ala Nabiyyina Muhammad Wa ‘Ala Alihi Wa Shohbihi Wa Sallam
 

Read more...

shalat sunnah qobla ashar



Sholat Sunnah Qobla Ashar

(1) Berdasarkan hadits Ibnu Umar r.a. : Rasulullah shalallaahu 'alaihi wasallam bersabda :

Artinya : "Semoga Allah memberi rahmat kepada seseorang yang shalat sunnah sebelum Ashar empat rakaat"

(Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya II:117. Diriwayatkan oleh Abu Daud
dalam kitab At-Tathawwu', bab: Shalat sebelum Ashar, no 1270.
... Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud I:237
... Penulis pernah mendengar dari Syaikh Abdul Azis bin Baz menyatakan ketika
menjelaskan Bulughul Maram hadits 387 " Hadits sanadnya bagus, dan menunjukkan
disyariatkannya shalat empat rakaat sebelum Ashar, dan itu adalah sunnah,
namun bukan termasuk sunnah Rawatib, karena Nabi tidak selalu melakukannya.
Diriwayatkan juga dari hadits Ali r.a. bahwa beliau melakukannya dua rakaat
sebelum Ashar. Itu menunjukkan bahwa dianjurkan bagi seorang muslim untuk
shalat dua atau empat rakaat sebelum Ashar.)

(2) Diriwayatkan juga dari Ali, bahwa Rasulullah biasa melakukan shalat dua
raka'at sebelum Ashar

(Diriwayatkan oleh Abu Daud no. 1272, dinyatakan oleh Al-Albani dalam Shahih
Sunan Abi Daud I:237 :"Hasan, akan tetapi dengan lafadh 'beberapa rakaat'")

....
Hadits Berkenaan dengan sunat shalat sebelum Ashar:

Hadist PERTAMA:
Dari Maimunah, ia berkata "rasulullah shalallahu alaihi wassalam biasa
shalat sunat sebelum shalat Ashar dua rakaat" Hadist ini Dhaif

Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dengan sanad ada Handzalah As Sadushi yang
telah dilemahkan oleh Ahmad dan Ibnu Ma'in dan telah ditsiqahkan oleh Ibnu Hibban

( Pentsiqahan Imam Ibnu Hibban terhadap seorang Rawi tsb telah
dilemahkan oleh para Imam)

Hadist KEDUA
Artinya dari Ummi Habibah binti Abi Sufyan, ia berkata. Telah bersabda
Rasulullah Shalallahu walaihi wassalam " Barang siapa yang memelihara empat
rakaat sebelum shalat Ashar, niscaya allah akan membangunkannya untuknya satu
rumah di Surga. Hadist ini Dhaif

Telah berkata Imam Al Haitsami di kitabnya Manjma-uz Zawaa-id (2/222)'
Telah diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan didalam sanadnya terdapat Muhammad bin
Sa'ad Al Mu'adzin yang aku tidak mengetahui. Yg benar namanya adalah Muhammad
bin Sa'id

Dia adalah seorang Rawi tsiqah dan mengeluarkan hadits yang Hasan, namun
penyakit atau illiat di dalam isnad hadits ini dating dari Abdullah bin
Anbasah seorang Rawi yang Majhul (tdak dikenal)

Hadist KETIGA
Dari Ummi Slamah ari rasulullah shalallahu alaihi wassalam, beliau
bersabda: " Barang siapa yang shalat sunat empat rakaat sebelum shalat ashar,
Niscaya Allah haramkan badannya atas api neraka." Aku bertanya, Ya Rasullulah,
sesungguhnya aku telah melihat engkau shalat 4 rakaat sunat sebelum shalat
ashar, kemudian engkau meninggalkannya, " jawab beliau, "aku tidaklah seperti
kamu". Hadits ini Dhaif

Di dalamnya ada sanad Naafi bin Mihran dan yang selainnya aku tidak
dapatkan orang yang menerangkan keadaan mereka (yakni menurut Imam Al
Haitsamiy mereka ini adalah rawi-rawi yang majhul (tidak dikenal)

Kesimpulan bahwa Sunat sebelum Ashar merupakan shalat sunat Mutlak
layaknya kita shalat sunat ketika akan shalat Isya, jadi bukan merupakan
shalat Rawatib yang dicontohkan oleh rasulullah shalallahu alaihi wassalam

Dikutip dari Kitab Hadis-hadits Dlaif dan Maudhu oleh Abdul Hakim bin
Amir Abdat halaman 257 s.d 259

Kemudian untuk shalat sebelum Isya juga sudah dijawab oleh Ustadz Abu
Haidar sewaktu daurah 26 Des lalu, dan beliau menjawab tidak ada shalat sunnah
Qobliyah menjelang Isya, sayangnya beliau tidak memberikan dalil.

Wallohualam

Abu Raffi

Keterangan Lain
hadits 1 : Ali berkata:"Adalah Rasulullah biasa sembahyang 4 rakaat sebelum
ashar, dipisah 2 salam, memberi salam pd para Malaikat muqorrobin dan pengikut
mereka dari kaum muslimin dan mu'minin." (Attirmidzi)

hadits 2 : Ibnu Umar berkata : Bersabda Rasulullah : "Allah akan merahmati
seorang yang sembahyang sunnah sebelum ashar 4 rakaat." (Abu Dawud, Tirmidzi)

hadits 3 : Ali berkata:Adalah Rasulullah sembahyang sunnah sebelum ashar 2
rakaat." (abu Dawud)

Kemudian disebutkan juga dalam Kitab Bulughul Mahram, hadits yg ke 382 , yang
artinya : Dati Ibnu Umar, ia berkata :Telah bersabda Rasulullah : "Mudah-
mudahan Allah memberi rahmat seseorang yang shalat 4 rakaat sebelum ashar."
(Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan ia hasankan dia, dan Ibnu Khuzaimah dan ia
shahkan dia).

Read more...

shalat sunnah rajab

shalat sunnah rajab
Shalat Sunnat Rajab, merupakan salah satu amaliah tahunan yang selalu dilaksanakan di Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Shalat sunnat ini akan dilaksanakan pada malam tanggal 1, malam Jum’at pertama, malam tanggal 15 dan malam terakhir tanggal 30.
Adapun tata cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1. Malam Tanggal 1 Rajab (bertepatan pada hari Minggu malam Senin tanggal 13 Juni 2010)
* Melaksanakan shalat sunnat sebanyak 10 raka’at (5 kali salam)
* Niatnya: Usholli sunnatan syahri rojaba rok’ataini lillahita’ala.
* Bacaaan tiap ba’da Fatihah: Surat al-Ikhlas 3x dan al-Kafirun 3x.
* Setelah salam akhir membaca do’a: Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalah. Lahul mulku walahulhamdu yuhyi wayumiitu wahuwa hayyun. Laa yamuutu biyadihil khoiru wahuwa ‘ala kulli syaiin qodiir. Allahumma laa maani’a limaa a’thoita wala mu’thi lima mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.
2. Malam Jum’at Pertama Bulan Rajab (bertepatan pada hari Kamis malam Jum’at tanggal 17 Juni 2010)
* Melaksanakan shalat sunnat sebanyak 12 raka’at (6 kali salam)
* Niatnya sama dengan di atas.
* Bacaaan tiap ba’da Fatihah: Surat al-Qodar 3x dan al-Ikhlas 12x.
* Setelah salam akhir membaca sholawat sebanyak 70 kali. Allohumma sholli ‘ala muhammadininnabiyyil ummiyi wa ‘alaa alihi wasallim.
* Kemudian sujud sambil membaca tasbih sebanyak 70 kali. Subbuhun quddusun robbul malaaikati warruhi.
* Kemudian duduk sambil membaca tasbih sebanyak 70 kali. Robbigfirwarham watajawwaz ‘amma ta’lamu fainnaka antal ‘azizul a’dzhim.
* Kemudian sujud lagi sambil membaca tasbih seperti pada sujud pertama.
3. Malam Tanggal 15 Rajab (bertepatan pada hari Minggu malam Senin tanggal 27 Juni 2010) Pelaksanaannya sama seperti pada malam tanggal 1. Setelah salam akhir membaca do’a: Laa ilaaha illalahu wahdahu la syariikalah Lahul mulku walahulhamdu yuhyi wayumiitu wahuwa hayyun. Laa yamuutu biyadihil khoiru wahuwa ‘ala kulli syaiin qodiir. Ilaahan waa hidan ahaadan shomadan fardan witron lam yattakhidz shoohibatan wa laa waladan.
4. Malam Tanggal 29 Rajab (bertepatan pada hari Minggu malam Senin tanggal 11 Juli 2010) Pelaksanaannya sama seperti pada malam tanggal 1. Setelah salam akhir membaca do’a : Laa ilaaha illalahu wahdahu la syariikalah Lahul mulku walahulhamdu yuhyi wayumiitu wahuwa hayyun. Laa yamuutu biyadihil khoiru wahuwa ‘ala kulli syaiin qodiir. Wa shollallohu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘alaa alihitthohiriina wa lahaula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil adzhim.
Bacaan Tasbih
1. Tanggal 1 – 10: Subhanallohil hayyil qoyyum 100x
2. Tanggal 11 – 20: Subhanallohil ahadish shomad 100x
3. Tanggal 21 – 30: Subhanallohirrouuf 100x
DO’A RAJAB
Alloohumma thohhir lisaanii minal kidzbi wa qolbii minannifaaqi wa’amalii minarriyaa-i wabashorii minalkhiyaanati fa-innaka ta’lamu khoo-inatal a’yuni wamaa tukhfish shuduur.
Artinya:
“Yaa Allah, sucikanlah lisanku dari dusta dan sucikanlah hatiku dari kemunafikan dan sucikanlah amalku dari riya dan sucikanlah penglihatanku dari khianat. Sesungguhnya Engkau Mengetahui yang mengelabui mata dan yang tersimpan di dalam dada”.

Read more...

shalat sunnah malam

Shalat Malam

Hukum, Waktu dan Jumlah Rokaat Sholat Malam
Hukum sholat malam adalah sunah muakkad. Waktunya adalah setelah sholat ‘isya sampai dengan sebelum waktu sholat shubuh. Akan tetapi, waktu yang paling utama adalah sepertiga malam yang terakhir dan boleh dikerjakan sesudah tidur ataupun sebelumnya.
Sedangkan jumlah rokaatnya paling sedikit adalah 1 rokaat berdasarkan sabda Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam“Sholat malam adalah 2 rokaat (salam) 2 rokaat (salam), apabila salah seorang di antara kamu khawatir akan datangnya waktu shubuh maka hendaklah dia sholat 1 rokaat sebagai witir baginya.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan paling banyak adalah 11 rokaat berdasarkan perkataan ‘Aisyah radhiyallohu ‘anha“Tidaklah Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam sholat malam di bulan romadhon atau pun bulan yang lainnya lebih dari 11 rokaat.” (HR. Bukhori dan Muslim), walaupun mayoritas ulama menyatakan tidak ada batasan dalam jumlah rokaatnya.
Keutamaan Sholat Malam
Ketika menyebutkan ciri-ciri orang yang bertakwa, Alloh Subhanallohu wa Ta’ala berfirman yang artinya,“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.”(QS. Adz Dzariyat: 17-18)
Karena pentingnya sholat malam ini Alloh berfirman kepada Nabi-Nya yang artinya, “Hai orang yang berselimut, bangunlah pada sebagian malam (untuk sholat), separuhnya atau kurangi atau lebihi sedikit dari itu. Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil.” (QS. AlMuzammil: 1-4)
Berikut ini akan kami sampaikan beberapa keutamaan sholat malam dengan tujuan agar seseorang lebih bersemangat dan terdorong hatinya untuk mengerjakannya dan selalu mengerjakannya.
1. Sebab masuk surga.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali persaudaraan dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani)
2. Menaikkan derajat di surga.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh di dalam surga tedapat kamar-kamar yang bagian dalamnya terlihat dari luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam. Kamar-kamar itu Alloh sediakan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan, mengiringi puasa Romadhon (dengan puasa sunah), menebarkan salam dan mengerjakan sholat malam ketika manusia lain terlelap tidur.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)
3. Penghapus dosa dan kesalahan.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah kalian melakukan sholat malam, karena sholat malam itu adalah kebiasaan orang-orang sholih sebelum kalian, dan ibadah yang mendekatkan diri pada Tuhan kalian serta penutup kesalahan dan sebagai penghapus dosa.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)
4. Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim)
5. Kemulian orang yang beriman dengan sholat malam.
Ketika Jibril datang pada Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman adalah dengan sholat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain.” (HR. Al Hakim, dihasankan oleh Al Albani)
Akan tetapi disayangkan kebanyakan kaum muslimin meninggalkan sholat malam yang berarti telah menyia-nyiakan keutamaan yang telah Alloh sediakan dikarenakan kemalasan yang ada pada mereka atau pun tergoda dengan gemerlapnya dunia. Dalam riwayat Imam Bukhori disebutkan bahwa ketika Rosululloh ditanya tentang seorang yang tidur sepanjang malam sampai waktu subuh, maka Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah seorang yang kedua telinganya dikencingi oleh setan.” Hal ini adalah penghinaan setan baginya, lalu bagaimana seorang yang bangun setelah waktu subuh??? Wallohu Musta’an.

Read more...

shalat sunnah jenazah

Tata Cara Sholat Jenazah/Ghaib


Shalat Jenazah merupakan shalat yang tidak perlu ruku’ dan sujud. Yang kita lakukan hanyalah berdiri, takbir sebanyakempat kali dengan diselingi bacaan dan doa tertentu lalu salam.
Rukun Shalat Jenazah
Shalat jenazah itu terdiri dari 8 rukun.
1. Niat
Shalat jenazah sebagaimana shalat dan ibadah lainnya tidak dianggap sah kalau tidak diniatkan. Dan niatnya adalah untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam agama yang lurus , dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. Al-Bayyinah : 5).
Rasulullah SAW pun telah bersabda dalam haditsnya yang masyhur :
Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan sesuai niatnya.” (HR. Muttafaq Alaihi).
Niat itu adanya di dalam hati dan intinya adalah tekad serta menyengaja di dalam hati bahwa kita akan melakukan shalat tertentu saat ini.
2. Berdiri Bila Mampu
Shalat jenazah tidak sah bila dilakukan sambil duduk atau di atas kendaraan (hewan tunggangan) selama seseorang mampu untuk berdiri dan tidak ada uzurnya.
3. Takbir 4 kali
Aturan ini didapat dari hadits Jabir yang menceritakan bagaimana bentuk shalat Nabi ketika menyolatkan jenazah.
Dari Jabi ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan jenazah Raja Najasyi (shalat ghaib) dan beliau takbir 4 kali. (HR. Bukhari : 1245, Muslim 952 dan Ahmad 3:355)
Najasyi dikabarkan masuk Islam setelah sebelumnya seorang pemeluk nasrani yang taat. Namun begitu mendengar berita kerasulan Muhammad SAW, beliau akhirnya menyatakan diri masuk Islam.
4. Membaca Surat Al-Fatihah
5. Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW
6. Doa Untuk Jenazah
Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :
Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya. (HR. Abu Daud : 3199 dan Ibnu Majah : 1947).
Diantara lafaznya yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain :
Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi.
Ada juga artikel lain yg menuliskan:
Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu.
7. Doa Setelah Takbir Keempat
Misalnya doa yang berbunyi :
Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu
8. Salam
Jadi secara urutannya adalah sebagai berikut :
1. Takbiratul Ihram seperti biasa
**Membaca Al-Fatihah
2. Takbir
** Membaca Shalawat kepada Nabi SAW : Allahumma Shalli ‘Alaa Muhamad?
3. Takbir
** Membaca Doa : Allahummaghfir lahu war-hamhu . . .
4. Takbir
** Membaca Doa : Allahumma Laa Tahrimnaa Ajrahu
5. Mengucap Salam
Kalau ada yang salah / kurang mohon di bantu yaaa…

Read more...

Diberdayakan oleh Blogger.

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP